DESKRIPSI
NASKAH SERAT CENTHINI JILID 1 (SULUK TAMBANGRARAS)
DISUSUN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH FILOLOGI 1
YANG
DIAMPU OLEH Dra. Endang Tri Winarni. M. Hum.
DISUSUN OLEH
DWI LESTARI (C0111012)
JURUSAN SASTRA DAERAH
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
1.
Deskripsi
Naskah.
Deskripsi naskah ialah pendahuluan tentang naskah atau uraian ringkas
tentang naskah. Uraian mengenai naskah ini dideskripsikan atau dipaparkan
secara apa adanya.
Deskripsi naskah Serat Centhini jilid 1 ( Suluktambangraras).
A. Judul naskah
: Serat Centhini jilid 1 (Suluk Tambangraras). Judul naskah ini
diperoleh dari cover naskah bagian dalam.
B. Nomor
naskah : Nomor naskah diperoleh
dari katalog Nancy K Florida volume 4 yang ada di museum Radyapustaka dengan
nomor kodeks SMP-RP 311 dan nomor naskah dalam
data naskah buku Jawa carik adalah 246.
C. Pengarang
: Ki Ngabehi
Ronggasutrasna.
: Raden
Ngabehi Yasadipura.
: Ki Ngabehi
Sastradipura ( Kyai Haji Muhammad).
D. Umur
naskah : 198 tahun.
E. Asal
naskah : Kraton Surakarta Hadiningrat.
F. Tempat
penyimpanan : Museum Radya
pustaka. Naskah
G. Bahasa
naskah : Terdapat bahasa krama, ngoko dan
masih banyak bahasa kawinya sehingga masih sulit
untuk dipahami.
H. Bahan
naskah : Kertas eropa, warna kertas coklat, sampul depan (luar)
naskah berwarna hitam, tebal terbuat dari bahan seperti lakban yang digunakan
untuk menjilid, halaman cover dalam bagian depan yang pertama jika diterawang kertasnya terlihat
ada garis-garis melintang yang berjarak renggang dan teratur, serta garis-garis
membujur jarakya teratur dan rapat sekali, jika diterawang pada sampul yang
bergaris-garis tersebut ada tulisan “qonqueror”,
cover dalam bagian depan yang kedua kertasnya polos, tidak ada garis-garisnya,
sampul dalam bagian belakang yang pertama
kertasnya polos, tidak ada garis-garisnya, sampul belakang yang
kedua jika diterawang kertasnya terlihat
ada garis-garis melintang yang berjarak renggang dan teratur, serta garis-garis
membujur jarakya teratur dan rapat sekali, jika diterawang pada sampul yang
bergaris-garis tersebut ada tulisan “qonqueror”,
kertas untuk menulis teks bergaris-garis tipis seperti buku tulis, kertas
untuk menulis teks lebarnya sama dengan
lebar kertas buku tulis., sedangkan cover luar lebih lebar sedikit dari buku
tulis.
I. Keadaan
naskah: Kondisi kertas cukup baik, naskah dijilid dengan rapi, tidak ada halaman tercecer, ada lubang-lubang kecil
di bagian atas, bawah, samping kanan dan samping kiri naskah karena di makan
rayap. Terutama pada bagian bawah pojok kanan naskah halaman pertama lubangnya lumayan banyak, cover naskah bagian
depan (luar) ada 2 lubang kecil karena dimakan rayap. Naskah pada halaman
1, 2, 357, 358, 359,360 pada bagian teks sobek, naskah sobek pada halaman 359,
dan 360 diberi solasi tipis, namun demikian naskah sobek pada halaman tersebut
masih bisa dibaca.
J. Ukuran
naskah : 21,5 cm × 16,5 cm.
K. Tebal
naskah : 2,5 cm.
L. Tebal
halaman naskah yang ditulisi : 1,8 cm.
M. Ukuran teks dan margin
Halaman
ganjil : 15,5 cm × 11,7 cm, margin atas 3,3 cm, margin
bawah 1,8 cm, margin kanan 2,5 cm, margin kiri 1,9 cm. Halaman genap :
15,7 cm × 11,5 cm, margin atas 3,3 cm, margin bawah 1,7 cm, margin kanan 1,6
cm, margin kiri 2,9 cm.
N. Jumlah halaman.
O. Jumlah halaman yang ditulisi 411 halaman.
Jumlah halaman kosong 13 halaman.
Jumlah seluruh halaman
424 halaman.
Cover dalam depan 2
halaman.
Cover dalam belakang 2
halaman.
Halaman daftar isi 1
halaman.
P. Jumlah baris per halaman.
Halaman genap : 21 baris/ hlm.
Halaman ganjil : 21 baris/ hlm.
Q. Huruf, aksara, tulisan.
Huruf : Jawa.
Aksara : Jawa carik dengan gaya
penulisan miring ke kanan.
Ditulis oleh carik Sutrasna. Bukti naskah ini ditulis
oleh carik Sutrasna terdapat dalam kalimat yang berbunyi “ agya
ring kang wadu carik Sutrasna”, selain itu juga ditulis pada sampul depan bagian dalam yang
ditunjukkan oleh foto berikut.
Tulisan : Bentuk huruf mbata, ukuran huruf
sedang, spasi antar huruf sedang-sedang saja, tidak terlalu rapat dan tidak
terlalu renggang (pas-pasan), spasi antar baris renggang. Tulisan jelas, mudah
dibaca.
R. Cara penulisan :
Ditulis bolak-balik (recto verso) yaitu
lembaran naskah yang ditulisi pada kedua halaman muka dan belakang. Penempatan tulisan pada lembaran naskah, teks ditulis
ke arah lebarnya. Artinya teks ditulis sejajar dengan lebar lembaran naskah.
Pengaturan ruang tulisan, larik-lariknya ditulisi secara berdampingan lurus
kesamping diteruskan ke bawahnya dan seterusnya. Bait satu dengan lainnya
diberi tanda batas. Penulisan teks
menempel dengan garis bagian atas, kanan kiri teks diberi garis bantu pensil,
garis tersebut tipis, tujuan pemberian garis tipis pada kanan kiri teks adalah supaya
penulisan teks tersebut bisa lurus dan rapi. Penekanan tinta tidak terlalu
keras/ tajam sehingga tidak tembus ke belakang.
S. Bentuk teks
Tembang macapat. Hal ini ditandai dengan
adanya purwapada sebagai tanda awal pupuh yang ditunjukkan oleh foto berikut.
pada mangajapa berada di awal tembang yang ditunjukkan
oleh foto berikut.
wasanapada pada akhir bait sebagai penanda akhir
tembang yang ditunjukkan oleh foto berikut.
T. Kolofon naskah serat centhini
jilid 1:
Kolofon
diperoleh dari halaman pertama bagian pembukaan naskah serat centhini jlid 1
yang berbunyi :
Sampating
karsa marengi nemlikur sabtu paing, lek mukaram je warseku, Mrakeh hyang
surenggana. Bathara ya madipati. Ama wulu wogan su ajag sumengka. Panca
sudaning satriya, wibawa lakuning geni, windu adi mongsa sapta, sangkala
angkaning warsi.
U. Deskripsi naskah
Religion,
lore, wandering student romance with encyclopaedic passages on both traditional
Javanese lore and Java Islamic mysticism and theology. The adventures of Ki Mas
Cebolang, son of She Akadiyat (set in 17 th century Central Java). For synopsis
of Volume’s contents see Ki Sumidi Adisasmita, Mawas serat Centhini jilid
I-IX sakeblatan (Yogyakarta) (Notes continued following pages).
Arti bahasa Indonesia.
Agama, adat dan pengetahuan, percintaan santri pengembara
dengan perjalanan yang luas dalam
pengetahuan tradisi Jawa dan mistik islam kejawen dan teologi.Petualangan Ki
Mas Cebolang (Pada abad 17 Jawa Tengah). Untuk sinopsis dari isi jumlah lihat
Ki Sumidi Adisasmita, Mawas serat Centhini jilid I-XII sakeblatan (Yogyakarta)
(catatan selanjutnya halaman berikut).
Naskah tersebut berisi tentang kisah cinta santri pengembara,
pengetahuan tentang kebudayaan dan adat istiadat Jawa, agama islam, mistik
islam kejawen, ajaran tasawuf.
Pada halaman
naskah yang kosong terdapat tulisan sebagaimana yang ditunjukkan oleh foto
berikut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar