Senin, 18 November 2013

Deskripsi naskah pribadi serat aribasa



DESKRIPSI NASKAH PRIBADI SERAT ARIBASA 
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS UKD 1 MATA KULIAH FILOLOGI JAWA
 YANG DIAMPU OLEH Drs. Sisyono Eko Widodo, M. Hum






DISUSUN OLEH
DWI LESTARI (C0111012)




JURUSAN SASTRA DAERAH
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012

1.      Deskripsi Naskah.
Deskripsi naskah ialah pendahuluan tentang naskah atau uraian ringkas tentang naskah. Uraian mengenai naskah ini dideskripsikan atau dipaparkan secara apa adanya. Teknis yang digunakan dalam mendeskripsikan atau mengidentifikasi naskah SW ini mengacu pada teknis Emuch Hermansoemantri (1986: 2).
Berikut ini uraian deskripsi naskah serat Aribasa :
  1. Judul naskah
Judul naskah adalah Aribasa. Judul naskah ini diperoleh dari sampul depan naskah bagian luar. Berikut adalah foto sampul naskah :
                
1.1  Gambar sampul naskah                             1.2 Gambar sampul naskah                   
  1. Nomor naskah
 Dalam naskah yang berjudul Aribasa ini tidak ditemukan nomor naskah karena naskah ini merupakan naskah koleksi pribadi.
  1. Tempat penyimpanan naskah
 Bertempat di rumah Yusi Nurcahya Dewi yang beralamat di jln. Garuda 29b, Kismobudoyo, Banaran, Boyolali.
  1. Asal naskah
Naskah ini diperoleh dari Yusi Nurcahya Dewi yang beralamat di jalan Garuda 29b, Kismobudoyo, Banaran, Boyolali.
  1. Keadaan Naskah
 Keadaan naskah cukup baik. Naskah dijilid dengan rapi dan dijahit memakai benang. Teksnya dapat dibaca dengan jelas, ada lubang-lubang kecil karena dimakan rayap pada halaman cover dan halaman teks sebelah kanan agak ke bawah. Lubang-lubang kecil tersebut tidak berada di atas huruf tetapi di bagian halaman yang tidak ditulisi sehingga tidak mengganggu kelancaran proses membaca teks / naskah tersebut.
  1. Ukuran Naskah :
  1. Halaman ganjil
Margin kanan : 1,1 cm                        - Margin atas   : 1,4 cm
Margin kiri      : 1.2 cm                       - Margin bawah : 0,7 cm
  1. Halaman genap
Margin kanan : 1,2 cm                        - Margin atas   : 1,4 cm
Margin kiri      : 1 cm                          - Margin bawah : 0,5 cm
  1. Tebal Naskah : 0,2 cm.
  2. Jumlah halaman naskah
  1. Halaman yang ditulisi                         : 36 halaman
  2. Halaman kosong                                 : 0 halaman
  3. Cover depan + cover belakang           : 2 halaman
  4. Jumlah seluruh halaman                      : 38 halaman
  1. Jumlah baris tiap halaman
  1. Halaman ganjil : 14 baris / halaman.
  2. Halaman genap : 14 baris / halaman.
  1. Huruf, aksara, tulisan
  1. Huruf
 Jawa.
  1. Aksara
Aksara Jawa carik dengan gaya penulisan miring ke kanan.
  1. Tulisan
Jarak antar huruf  dan antar baris renggang. Ukuran huruf sedang dan bentuk huruf mbata, tulisan mudah dibaca.
  1. Cara penulisan
Cara penulisan naskah adalah ditulis bolak-balik (recto verso) yaitu lembaran naskah yang ditulisi pada kedua halaman muka dan belakang. Penempatan tulisan pada lembaran naskah, teks ditulis ke arah lebarnya. Artinya teks ditulis sejajar dengan lebar lembaran naskah. Pengaturan ruang tulisan, larik-lariknya ditulisi secara berdampingan lurus ke samping diteruskan ke bawahnya dan seterusnya. Sebelah kiri dan kanan halaman diberi garis bantu tipis menggunakan pensil dengan tujuan agar penulisan teks bisa rapi dan tidak berbelok-belok. Cara penulisan huruf menggantung pada garis halaman naskah bagian atas. Penekanan tinta tidak terlalu keras/ tajam sehingga tidak tembus ke belakang.  Tanda berhenti lama dalam naskah / teks ditandai dengan tanda titik sedangkan tanda berhenti sementara ditandai dengan sandangan pangku. Tidak ditemukan tanda berhenti dirgamelik, dirgamuluk serta dirgangure pada teks. Bagian penting pada naskah tersebut ditandai dengan pada pangkat. Pembenaran penulisan kata yang salah ditulis disampingnya, di dalam tanda kurung dan ditandai kata van sebelum penulisan kata yang benar. Di dalam naskah tersebut ditemukan catatan seperti catatan kaki di akhir kalimat, misal tulisan PB IV 65-3, Entie IZ II, dsb. Di dalam naskah juga terdapat bahasa Belanda yang berfungsi sebagai penjelas kata-kata atau kalimat dalam naskah tersebut, seperti kata Belanda zie yang artinya lihat dan kata  niet artinya bukan. Berikut ini gambar naskah yang ada bahasa Belanda dan catatan kaki.
1.3 Gambar naskah yang ada bahasa Belanda.
1.4 Gambar naskah yang ada catatan kaki.

1.5 Gambar naskah yang ada pembenaran penulisan kata yang salah.          
  1. Bahan naskah
 Bahan naskah adalah kertas folio bergaris, warna kertas coklat, ketebalan kertas sedang. Bahan cover / sampul sejenis dengan kertas stopmap berwarna yang ada pada zaman sekarang. Warna cover / sampul abu-abu. Pada sampul naskah terdapat tulisan N. V. Internationale Credit-en Handels-Vereeniging “Rotterdam”, yang menjadi penunjuk bahwasanya kertas tersebut dicetak pada zaman Belanda.
  1. Bahasa naskah
 Secara umum bahasa naskah adalah bahasa Jawa krama + bahasa Jawa ngoko. Ada juga beberapa kata bahasa Belanda dan kata kawi, namun demikian secara keseluruhan bahasa naskah mudah dipahami.
  1. Bentuk Teks
  2.  Sebagian besar bentuk teks adalah gancaran atau prosa, namun ada beberapa teks yang berbentuk tembang. Hal ini ditandai dengan adanya pada mangajapa yang menjadi penanda awal tembang. Tembang yang ada pada teks tersebut adalah cuplikan dari gatra / baris tembang mijil dan asmaradana. Hal ini dapat diketahui dari tulisan dalam tanda kurung sesudah tembang tersebut yang bertuliskan mijil dan asmaradana. Berikut ini adalah gambar naskah yang mengandung cuplikan kedua tembang tersebut :
  1. Umur naskah  
 Dalam katalog tidak ditemukan naskah Aribasa dan dalam naskah / kolofon tidak  disebutkan, jadi tidak tahu kapan tahun pembuatannya dan berapa usianya tapi dilihat dari bahan naskah, termasuk naskah baru.
  1. Pengarang atau penyalin
 Dalam katalog tidak ditemukan naskah Aribasa dan dalam naskah / kolofon tidak  disebutkan, jadi tidak diketahui siapa pengarang / penyalin naskah.
  1. Asal-usul naskah
 Surakarta
  1. Fungsi sosial naskah
 Tidak ada fungsi sosial khusus dari naskah yang berjudul Aribasa tersebut. Hanya mungkin saja fungsi naskah tersebut dahulu untuk belajar bersama-sama. Jadi dari hasil pemikiran mereka ketika belajar kelompok dikumpulkan dan ditulis menjadi 1 buku yang selanjutnya diberi judul Aribasa (kamus).
  1. Ikhtisar cerita naskah 
 Naskah yang berjudul Aribasa tersebut merupakan kamus yang berisi beraneka ragam tembung Jawa dan kawi beserta penjelasan maknanya, serta paribasan (ungkapan tradisional) beserta penjelasan dan contohnya, misal :
A.     Penjelasan kata kurban yang berbunyi sebagai berikut :
Kurban ngakekah menika tembung rangkep ;
Kurban ; sidhekah.
Ngakekah ; inggih sidhekah.
B.     Penjelasan kata dana driyah  yang berbunyi sebagai berikut ;
Punika tembung rangkep, dana = paweweh, driyah inggih paweweh.



         



Tidak ada komentar:

Posting Komentar