DESKRIPSI
NASKAH PRIBADI SERAT ARIBASA
DISUSUN
UNTUK MEMENUHI TUGAS UKD 1
MATA KULIAH FILOLOGI JAWA
YANG
DIAMPU OLEH Drs. Sisyono Eko
Widodo, M. Hum
DISUSUN OLEH
DWI LESTARI (C0111012)
JURUSAN SASTRA DAERAH
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
1.
Deskripsi
Naskah.
Deskripsi naskah ialah
pendahuluan tentang naskah atau uraian ringkas tentang naskah. Uraian mengenai
naskah ini dideskripsikan atau dipaparkan secara apa adanya. Teknis yang
digunakan dalam mendeskripsikan atau mengidentifikasi naskah SW ini mengacu pada
teknis Emuch Hermansoemantri (1986: 2).
Berikut ini uraian deskripsi naskah serat Aribasa
:
- Judul naskah
Judul naskah adalah Aribasa. Judul naskah ini diperoleh dari sampul depan
naskah bagian luar. Berikut adalah foto sampul naskah :
1.1 Gambar sampul naskah 1.2
Gambar sampul naskah
- Nomor naskah
Dalam naskah yang berjudul Aribasa
ini tidak ditemukan nomor naskah karena naskah ini merupakan naskah koleksi
pribadi.
- Tempat penyimpanan naskah
Bertempat di rumah Yusi Nurcahya
Dewi yang beralamat di jln. Garuda 29b, Kismobudoyo, Banaran, Boyolali.
- Asal naskah
Naskah ini diperoleh dari Yusi Nurcahya Dewi yang beralamat di jalan
Garuda 29b, Kismobudoyo, Banaran, Boyolali.
- Keadaan Naskah
Keadaan naskah cukup baik. Naskah
dijilid dengan rapi dan dijahit memakai benang. Teksnya dapat dibaca dengan
jelas, ada lubang-lubang kecil karena dimakan rayap pada halaman cover dan
halaman teks sebelah kanan agak ke bawah. Lubang-lubang kecil tersebut tidak
berada di atas huruf tetapi di bagian halaman yang tidak ditulisi sehingga
tidak mengganggu kelancaran proses membaca teks / naskah tersebut.
- Ukuran Naskah :
- Halaman ganjil
Margin kanan : 1,1 cm -
Margin atas : 1,4 cm
Margin kiri : 1.2 cm - Margin bawah : 0,7 cm
- Halaman genap
Margin kanan : 1,2 cm -
Margin atas : 1,4 cm
Margin kiri : 1 cm - Margin bawah : 0,5
cm
- Tebal Naskah : 0,2 cm.
- Jumlah halaman naskah
- Halaman yang ditulisi : 36 halaman
- Halaman kosong : 0 halaman
- Cover depan + cover belakang : 2 halaman
- Jumlah seluruh halaman : 38 halaman
- Jumlah baris tiap halaman
- Halaman ganjil : 14 baris / halaman.
- Halaman genap : 14 baris / halaman.
- Huruf, aksara, tulisan
- Huruf
Jawa.
- Aksara
Aksara Jawa carik dengan gaya penulisan
miring ke kanan.
- Tulisan
Jarak antar huruf dan antar baris renggang. Ukuran huruf sedang
dan bentuk huruf mbata, tulisan mudah dibaca.
- Cara penulisan
Cara penulisan naskah adalah ditulis bolak-balik (recto verso) yaitu lembaran naskah yang ditulisi pada kedua halaman
muka dan belakang. Penempatan
tulisan pada lembaran naskah, teks ditulis ke arah lebarnya. Artinya teks
ditulis sejajar dengan lebar lembaran naskah. Pengaturan ruang tulisan,
larik-lariknya ditulisi secara berdampingan lurus ke samping diteruskan ke bawahnya dan seterusnya. Sebelah kiri dan kanan halaman diberi garis bantu
tipis menggunakan pensil dengan tujuan agar penulisan teks bisa rapi dan tidak
berbelok-belok. Cara penulisan huruf menggantung pada garis halaman naskah
bagian atas. Penekanan tinta
tidak terlalu keras/ tajam sehingga tidak tembus ke belakang. Tanda berhenti lama dalam naskah / teks
ditandai dengan tanda titik sedangkan tanda berhenti sementara ditandai dengan
sandangan pangku. Tidak ditemukan tanda berhenti dirgamelik, dirgamuluk serta
dirgangure pada teks. Bagian penting pada naskah tersebut ditandai dengan pada
pangkat. Pembenaran penulisan kata yang salah ditulis disampingnya, di dalam
tanda kurung dan ditandai kata van sebelum penulisan kata yang benar. Di dalam
naskah tersebut ditemukan catatan seperti catatan kaki di akhir kalimat, misal
tulisan PB IV 65-3, Entie IZ II, dsb. Di dalam naskah juga terdapat bahasa
Belanda yang berfungsi sebagai penjelas kata-kata atau kalimat dalam naskah
tersebut, seperti kata Belanda zie yang artinya lihat dan kata niet artinya bukan. Berikut ini gambar naskah
yang ada bahasa Belanda dan catatan kaki.
1.3 Gambar naskah yang ada bahasa Belanda.
1.4 Gambar naskah yang ada catatan kaki.
1.5 Gambar naskah yang ada pembenaran penulisan
kata yang salah.
- Bahan naskah
Bahan naskah adalah kertas folio bergaris,
warna kertas coklat, ketebalan kertas sedang. Bahan cover / sampul sejenis
dengan kertas stopmap berwarna yang ada pada zaman sekarang. Warna cover /
sampul abu-abu. Pada sampul naskah terdapat tulisan N. V. Internationale
Credit-en Handels-Vereeniging “Rotterdam”, yang menjadi penunjuk bahwasanya
kertas tersebut dicetak pada zaman Belanda.
- Bahasa naskah
Secara umum bahasa naskah adalah bahasa Jawa
krama + bahasa Jawa ngoko. Ada juga beberapa kata bahasa Belanda dan kata kawi,
namun demikian secara keseluruhan bahasa naskah mudah dipahami.
- Bentuk Teks
- Sebagian besar bentuk teks adalah gancaran atau prosa, namun ada beberapa teks yang berbentuk tembang. Hal ini ditandai dengan adanya pada mangajapa yang menjadi penanda awal tembang. Tembang yang ada pada teks tersebut adalah cuplikan dari gatra / baris tembang mijil dan asmaradana. Hal ini dapat diketahui dari tulisan dalam tanda kurung sesudah tembang tersebut yang bertuliskan mijil dan asmaradana. Berikut ini adalah gambar naskah yang mengandung cuplikan kedua tembang tersebut :
- Umur naskah
Dalam katalog tidak ditemukan naskah Aribasa
dan dalam naskah / kolofon tidak
disebutkan, jadi tidak tahu kapan tahun pembuatannya dan berapa usianya
tapi dilihat dari bahan naskah, termasuk naskah baru.
- Pengarang atau penyalin
Dalam katalog tidak ditemukan naskah Aribasa
dan dalam naskah / kolofon tidak
disebutkan, jadi tidak diketahui siapa pengarang / penyalin naskah.
- Asal-usul naskah
Surakarta
- Fungsi sosial naskah
Tidak ada fungsi sosial khusus dari naskah
yang berjudul Aribasa tersebut. Hanya mungkin saja fungsi naskah tersebut
dahulu untuk belajar bersama-sama. Jadi dari hasil pemikiran mereka ketika
belajar kelompok dikumpulkan dan ditulis menjadi 1 buku yang selanjutnya diberi
judul Aribasa (kamus).
- Ikhtisar cerita naskah
Naskah yang berjudul Aribasa tersebut
merupakan kamus yang berisi beraneka ragam tembung Jawa dan kawi beserta
penjelasan maknanya, serta paribasan (ungkapan tradisional) beserta penjelasan
dan contohnya, misal :
A. Penjelasan kata kurban yang berbunyi sebagai
berikut :
Kurban ngakekah
menika tembung rangkep ;
Kurban ; sidhekah.
Ngakekah ; inggih
sidhekah.
B. Penjelasan kata dana
driyah yang berbunyi sebagai berikut ;
Punika tembung rangkep, dana =
paweweh, driyah inggih paweweh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar